Pengaruh pH Fermentasi Pada Proses Pembuatan Bioetanol Dari Biji Durian (Durio zibertinus)
Abstract
Durian adalah buah yang banyak tumbuh di Indonesia. Biji durian
adalah limbah yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Bioetanol merupakan
salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan)
disamping biodisel. Proses pembuatan bioetanol dilakukan dengan proses
fermentasi dengan bantuan Saccaromices serevisiae. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH dan jenis sampel yang paling
berpengaruh pada proses pembuatan bioetanol. Penelitian dilakukan
dengan sampel biji durian basah dan kering yang dihidrolisis dengan H2SO4
2,5% selama 3 jam pada suhu 70oC, kemudian diukur kadar glukosa
reduksinya dan difermentasi dengan variasi pH (3, 4, 5, dan 6) selama 48
jam. Larutan fermentasi dimurnikan dengan destilasi dan diukur kadar
etanol yang dihasilkan dengan spektrofotometer UV-Vis dengan λ 214 nm.
Etanol dengan kadar 47,02% didapatkan dari sampel kering dengan pH 4
References
10.13057/biotek/c010103
Endah, R.D., Sperisa, D., Adrian Nur., Paryanto. 2009. Pengaruh Kondisi Fermentasi Terhadap Yield Etanol pada Pembuatan Bioetanol dari Pati Garut. GEMA TEKNIK - NOMOR 2/TAHUN X JULI 2007
Khamdiah, Nur. 2010. Pembuatan Etanol dari Alga Merah Jenis Eucheuma spinosum Dengan Sakarifikasi dan Tanpa Sakarifikasi pada Variasi Lama Fermentasi. Skripsi. Universitas Islam Malang.
Minarni, Neni. 2012. Pembuatan Bioetanol dari Glukosa Hasil Hidrolisis Biji Durian (Durio zibethinus) dengan Bantuan Saccharomyces cerevisiae. Skripsi. Program Studi Kimia FMIPA Brawijaya: Malang
Widjaja, Endang. 2005. Pengaruh Katalisator Terhadap Laju Reaksi. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta
Copyright (c) 2021 Dwi Kartika Risfianty

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
.png)







