Pemanfaatan dan distribusi air bersih pada musim kemarau di Dusun Bunrungkang dan Pare Kabupaten Lombok Tengah

  • Bustanul Arifin Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
  • Lalu Sirajul Hadi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
  • Irwan Irwan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
  • adi Faizun Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
  • Nining Pratiwi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
  • Baiq Siti Hajar Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
  • Tia Noviana Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
  • Taufik Wahyudi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
  • Faris Farhan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
  • Rahul Thoibi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
  • Isti Komah Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
Keywords: Socialization of Water Utilization, Clean Water Distribution

Abstract

Musim kering atau kemarau adalah periode di mana curah hujan sangat rendah, yang sering kali mengakibatkan krisis air bersih. Ketersediaan air bersih menjadi sangat penting selama musim ini karena berbagai dampak negatif yang dapat muncul akibat kekurangan air. Kekurangan air bersih dapat menyebabkan penyebaran penyakit. Air yang tidak bersih dapat menjadi sumber infeksi dan penyakit, seperti diare dan penyakit pernapasan, terutama dalam kondisi udara yang kering dan berdebu. Musim kemarau mengganggu produksi pertanian, menyebabkan tanaman menjadi layu dan berpotensi menimbulkan kekurangan pangan. Hal ini berujung pada kelaparan di beberapa daerah yang bergantung pada pertanian sebagai sumber utama pangan. Kekeringan dapat merusak ekosistem alami, mengancam keanekaragaman hayati, serta mengurangi kualitas tanah dan sumber daya alam lainnya. Lombok Tengah merupakan daerah yang rentan terkena kekeringan setiap tahunnya, banyak desa dan dusun yang terkena dampak kekeringan disebabkan sumber air yang mengandalkan sumur sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, antara lain memasak, mencuci, dan minum. Debit sumber air dari sumur yang juga mengalami penurunan menambah kurangnya pasokan air bersih. Beberapa dusun yang sangat kekurangan air bersih di desa Batutulis antara lain: Bunje, Bunrungkang, Bangket Gawah, Batutulis. Di Desa Semoyang yakni dusun Pare. Beberapa dusun yang teridentifikasi menjadi perhatian dari Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Program Studi PAI UNW Mataram.  Tim Pengabdian Kepada Masyarakat bekerja sama dengan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama NTB yang menjadi pemasok air melakukan sosialisasi pentingnya penggunaan air bersih dengan baik, setelah melakukan sosialisasi, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat mendistribusikan air bersih kepada warga. Warga hanya menggunakan ember sebagai wadah penampungan, agar distribusi air merata kepada semua kepala keluarga.

Published
2023-10-17